#Catatan Minggu III, 21 Maret 2013
PENDAHULUAN
- Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur selalu memerlukan persediaan
- Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang - barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu
- Mempermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahaan / pabrik yang dilakukan secara berturut - turut untuk produksi
- Persediaan di adakan mulai dari bahan mentah sampai barang jadi / produk
- Persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan
Pengertian Manajemen Persediaan
Manajemen perusahaan berarti suatu organisasi sistem yang mengembangkan, melaksanakan, mencapai, mengatur, mengevaluasi, memelihara dan menjalankan perusahaan
Peranan Perusahaan dalam Industri
- Menghilangkan risiko keterlambatan datangnya barang atau bahan - bahan yang dibutuhkan perusahaan
- Menghilangkan risiko dari material yang dipesan berkualitas jelek, sehingga dapat dikembalikan (back order)
- Mempertahankan stabilitas perusahaan
- Mencapai penggunaan mesin untuk proses produksi secara optimum
- Memberikan pelayanan kepada pelanggan sebaik - baiknya, dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut
- Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya
- Menghilangkan risiko kenaikan harga barang / inflasi
- Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (quantity discounts)
Fungsi Persediaan
- Fungsi Decoumpling
Persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa mengatur supplier - Fungsi Economic Lot Sizing
Persediaan lot size ini mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Disebabkan perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang besar dibandingkan biaya - biaya yang timbul karena besarnya persediaan (sewa gudang, investasi, risiko, dsb) - Fungsi Antisipasi
Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat di perkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data - data masa lalu, yaitu permintaan musiman
Jenis - Jenis Persediaan
Dari bentuknya dibedakan menjadi :
- Persediaan bahan mentah (raw material)
- Persediaan komponen - komponen rakitan (purchase part component)
- Persediaan barang pembantu (supplies)
- Persediaan barang dalam proses (working process)
- Persediaan barang jadi (finished goods)
Untuk pengelompokannya persediaan dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Fluctuation Stock
Persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak dapat diramaikan, dan untuk mengatasi dalam perkiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang - Anticipation Stock
Persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan dan juga untuk menjaga kemungkinan sulitnya diperoleh bahan baku sehingga membuat produksi berhenti - Lot - Size Inventory
Persediaan diadakan dalam saat itu juga, gunanya supaya mendapat keuntungan potongan harga, dan biaya pengangkutan yang lebih rendah - Pipeline Inventory
Persediaan dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat barang atau bahan digunakan
Biaya - Biaya dalam Persediaan
- Biaya Pemesanan (oredering cost ; procurement cost)
Biaya yang dikeluarkan karena kegiatan pemesanan bahan atau barang sejak dari penempatan sampai tersedianya digudang - Biaya Penyimpan (carriying cost ; holding cost)Biaya yang dikeluarkan berkenan dengan diadakannya persediaan bahan baku atau barang
- Biaya Kekurangan Persediaan
Biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan
Model Persediaan
Model yang banyak dipakai, antara lain :
- Model persediaan economic order quantity (EOQ)
- Model persediaan dengan pemesanan tertunda
- Model persediaan dengan potongan kuantitas
- Model persediaan dengan penerimaan bertahap
Cara Formula
Merupakan cara lain untuk memperoleh EOQ dengan pendekatan matematika, dikenal dengan istilah cara formula, yang dalam metode ini digunakan beberapa notasi sebagai berikut :
- D = Jumlah kebutuhan barang (unit / tahun)
- S = Biaya pemesanan (rupiah / pesanan)
- h = Biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)
- c = Harga barang (rupiah / unit)
- H = h x c = Biaya penyimpanan (rupiah / unit / tahun)
- Q = Jumlah pemesanan (unit / pesanan)
- F = Frekuensi pemesanan (kali / tahun)
- T = Jarak waktu antar pesanan (tahun , hari)
- TC = Biaya total persediaan (rupiah / tahun)
Biaya pemesanan per tahun = frekuensi pesanan x biaya pemesanan
D / Q * S
Biaya penyimpanan per tahun = persediaan rata - rata x biaya penyimpanan
Q / 2 * H
Biaya total per tahun = biaya pemesanan + biaya penyimpanan
(Q / Q * S) + (Q / 2 * H)
EOQ atau Q2 terjadi jika biaya pemesanan = biaya penyimpanan
- D / Q * S = Q / 2 * H
- 2QS = HQ2
- Q2 = 2QS / H
- Q2 = 2DS / H 1/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah sesuai etika yang saudara miliki