Flag Counter

Breaking News

Sports

Technology

Life & Style

Business

Rabu, 10 April 2013

Identifikasi Alkohol dan Karbohidrat

#KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD FULL VERSION (M. WORD)

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
      Dalam kimia organik banyak sekali pengidentifikasian macam-macam gugus fungsi, contohnya seperti  identifikasi alcohol, karbohidrat dan lain-lainya.  Dalam praktikum ini akan membahas tentang pengidentifikasian  alkohol, dan karbohidrat.  Gugus –gugus tersebut pasti memiliki identifikasi, klasifikasi, sifat, serta cara pembuatannya
      Melanjutkan materi-materi yang telah kami dapatkan pada semester satu, kali ini adalah saat penerapan materi di laboratorium. Di dalam laporan ini akan dibahas hasil dari praktikum identifikasi alkohol dan karbohidrat yang dapat menunjukkan reagen – reagen apa saja yang kita gunakan untuk mengidentifikasi dan pemisahan dalam golongan.

I.2 TUJUAN
1. Agar mahasiswa/praktikan dapat menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengidentifikasian senyawa tersebut.
2. Agar mahasiswa/praktikan dapat memahami dan menjelaskan tentang pengidentifikasian alkohol dan karbohidrat.

I.3 MANFAAT
1. Untuk mempermudah praktikan untuk mengetahui cara pengidentifikasi alkohol dan karbohidrat.
2. Agar praktikan dapat memahami lebih jelas tentang pengidentifikasian alkohol dan karbohidrat


 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1.     SECARA UMUM
II.1.1   Alkohol
            Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Struktur
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol.
Rumus kimia umum
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Penggunaan
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawaet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil) alkohol.
Metanol dan etanol
Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:


H           H H
|           | |
H-C-O-H     H-C-C-O-H
|           | |
H           H H
metanol      etanol
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
Contoh-contoh.
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Pada pembahasan kali ini, kita hanya akan melihat senyawa-senyawa yang mengandung satu gugus -OH.
Sebagai contoh:
Jenis-jenis alkohol
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.
Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil.
Beberapa contoh alkohol primer antara lain:

Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.
Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus -OH.
Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.
Contoh:

Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
Contoh:

(Clark Jim , 2007)
II.1.2   Karbohidrat
Klasifikasi karbohidrat
            Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (gula) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
            Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Peran Biologis
·         Peran dalam biosfer
            Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan.
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum.
·         Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
            Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
            Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
            Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
            Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
·         Peran sebagai cadangan energi
            Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
            Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan.
·         Peran sebagai materi pembangun
            Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
            Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.
            Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah.

Klasifikasi karbohidrat
·         Monosakarida
            Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
·         Disakarida dan oligosakarida
            Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul disebut disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul disebut triosa. Bila sukrosa (sakarosa atau gula tebu). Terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa. Polisakarida Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya.
·         Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
(Campbell , 2009)

II.2 Sifat-sifat bahan
a.      Asam Asetat(CH3COOH)
·         Rumus molekul CH3COOH.
·         Massa molar 60.05 g/mol.
·         Densitas 1.049 gcm-3,cairan 1.266 g cm-3.
·         Penampilan cairan tak berwarna atau Kristal keasaman(pKa)4.76 pada 250C
b.      Aquadest
·        Merupakan salah satu dari senyawa yang paling berlimpah di alam dan sangat penting bagi proses kehidupan
·        Melarutkan banyak zat dan di pakai sebagai medium yang di dalamnya berlangsung sebagai reaksi kimia
·        Merupakan senyawa yang bersifat netral (pH=7,00)

c.       Asam Sulfat

·         Berupa cairan kental,bening kekuningan.
·         Titik leleh 100C.
·         Titik didih 3300C.
·         Mengalami penguraian bila terkena panas,mengeluarkan gas SO2.
d.      Asam Klorida
·         Nama lain   : Asam Hidroklorit, Anhidrous hydrogen klorida, Asam muriatic
·         Rumus molekul :HCL
·         Titik didih              : -85 oC (HCl gas)
·         Titik leleh   : -114 oC (HCl gas)
·         Densitas pada 25 oC:1,49 gl
·         Kelarutan   : Larut dalam air, alkohol, benzena dan eter tetapi tidak larut  dalam hidrokarbon
e.   Zinc Klorida
·         Massa Molar 136,315 g/mol
·         Berbentuk kristal warna putih
·         Densitas 2,097 g/cm3
·         Titik leleh 292o C
·         Titik didih 756o C
·         Kelarutan dalam air 4300 g/L
(Lehninger , 1997)


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan yang digunakan
ALKOHOL :
1.      2 ml reagen lucas.
2.      10 ml HCl.
3.      Ice bath.
4.      16 gr ZnCl2.
5.      1 gr Asam kromat.
6.      1 ml H2SO4.
7.      3 ml Aquadest.
KARBOHIDRAT :
1.    4 ml karbohidrat 1 %.
2.    4 ml Aquadest.
3.    2 tetes reagen mollisch.
4.    5 ml H2SO4.
5.    2 ml reagen bial.
6.    1 ml pentanol.
7.    3 gr orcinol.
8.    3 ml ferri klorida 10 %.
9.    4 ml reagen seliwanof.
10.              0,5 gr resorcinol.
11.              5 ml reagen benecdict.
12.              173 gr hydrated sodium citrate.
13.              100 gr anhydrous sodium karbonat.
14.              17,3 gr CuSO4
15.              H2O.

III.2 Alat yang digunakan
1.    Pipet tetes.
2.    Tabung reaksi
3.    Spatula
4.    Gelas ukur
5.    Bunsen
6.    Beaker glass
7.    Kertas saring

III.3 Gambar alat
 
   Pipet tetes                Tabung reaksi              Spatula                                    Gelas ukur

  



Bunsen                                                Beacker glass                          Kertas Saring





III.4 Prosedur kerja
Lucas test:
o   Masukkan 2 ml reagen lucas ke dalam tabung reaksi
o   Tambahkan 3 – 4 tetes alcohol
o   Tutu tabung reaksi bdan kocoklah dengan kuat
o   Dinginkan 10 ml HCl pekat dlm beaker glass dengan menggunakan ice bath
o   Selama pendinginan harus sambil di lakukan pengadukan
o   Larutkan 16 gr ZnCl2 dalam asam

Asam Kromat Test :
o   Ambil beberapa ml cairan, tambahkan beberapa tetes reagen asam kromat
o   Catat perubahannya dalam waktu 2 detik
o   Larutkan 1 gr asam kromat dalam 1 ml H2SO4
o   Campurkan dengan 3 ml aquadest

Molisch Untuk Karbohidrat :
o   Masukkan masing – masing 4 ml karbohidrat 1% ke dalam beberapa tabung reaksi yang berisi: glukosa, fruktosa, sukrosa, starch(pati)
o   Tambahkan 4 ml aquadest ke dalam tabung reaksi yang lain
o   Tambahkan 2 tetes reagen molisch pada masing – masing tabung dan kocoklah terus – menerus
o   Miringkan tabung reaksi dan tambahkan 5 ml H2SO4
o   Campur 5 gr α- naphtol dalam 100 ml ethanol 95%

Bial Untuk Pentosa :
o   Masukkan masing – masing 2 ml karbohidrat 1 % ke dalam tabung reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch (kocok) dan glikogen
o   Tambahkan 2 ml aquadest
o   Tambahkanlah 2 ml reagen bial pada masing – masing tabung
o   Panaskan masing – masing tabung tersebut dengan hati – hati di atas bunsen sampai campuran tersebut mendidih
o   Catat masing – masing warna myang terbentuk pada masing – masing tabung
o   Jika tidak ada perubahan warna, tambahkan 5 ml aquadest dan 1 ml pentanol ke dalam reaksi tersebut
o   Campur 3 gr orcinol dalam 1 liter HCl
o   Tambahkan larutan ferri chloride 10 %

Seliwanoff Untuk Ketohexose :
o Masukkan masing – masing 2 ml karbohidrat 1 % ke dalam tabung reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch (kocok) dan glikogen
o Tambahkan 1 ml aquadest
o Tambahkan 4 ml reagen seliwanof pada masing – masing tabung
o Masukkan 10 tabung tersebut ke dalam beaker glass yang berisi air mendidih selama 60 detik
o Masukkan 3 – 4 tabung ke dalam water bath
o Amati warna dari masing – masing tabung dalam interval waktu dari 1 menit hingga 5 menit
o Catat hasilnya dan amati perubahannya
o Campur 0,5 gr resorcinol dalam 1 liter HCl encer

Benedict Untuk Gula Reduksi :
o Masukkan masing – masing 2 ml karbohidrat 1 % ke dalam tabung reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch (kocok) dan glikogen
o Tambahkan 5 ml reagen benedict ke dalam masing – masing tabung
o Masukkan tabung tersebut ke dalam water bath selama 2 – 3 menit
o Kemudian pindahkan tabung tersebut dan catat perubahannya
o Campur 173 gr Hydrated sodium citrate
o 100 gr Anhydrous sodium carbonate dalam 800 ml aquadest panas
o Saring, larutan dan tambahkan 17,3 gr CuSO4.5 H2o
o Campur dalam 100 ml aquadest kemudian larutkan sampai 1 liters


DAFTAR PUSTAKA

·         Jim. Clark, 2007. (http://www.chem-is-try.org/materikimia/sifatsenyawa_organik/alkohol1/pengantar_alkohol/) 07 April 2013 , 07.00 WIB
·         Campbell, 2009. (http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat) 07 April 2013, 06.00 WIB
·         Lehninger, 1997. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asamasetat) 07 April 2013, 06.20 WIB
·         Subardji, 1992. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asamklorida) 07 April 2013, 06. 10 WIB
·         Kusharto, 1992. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asamsulfat) 07 April 2013, 07.15 WIB
·         Kuchel Ralston, 2006. (http://id.wikipedia.org/wiki/Asamklorida) 07 April 2013, 06.30 WIB
·         Nicholls, 1973. (http://en.wikipedia.org/wiki/Zinc_chloride) 07 April 2013, 06.45 WIB
·         Moore. John T, Kimia For Dummies, Indiana, Pakar Raya
·         Aryulina. Diah, Biologi 3, 2004, ESIS








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah sesuai etika yang saudara miliki

Designed By Blogger Templates