Flag Counter

Breaking News

Sports

Technology

Life & Style

Business

Selasa, 30 Juli 2013

LKIR & Essay Competition 2013


Penyelenggara: Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia UPN "Veteran" Jatim

Tema Kegiatan:
"Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Teknologi Tepat Guna"

Ketentuan Lomba KTI:
  1. Peserta lomba adalah siswa-siswi SMA / MA / SMK sederajat Negeri dan Swasta yang masih aktif.
  2. Peserta dalam satu kelompok berasal dari sekolah yang sama.
  3. Tiap sekolah dapat mengirimkan lebih dari 1 ( satu ) karya tulis ilmiah dan maksimal dapat mengirimkan 3 ( tiga ) karya tulis ilmiah.
  4. Peserta adalah beranggotakan 3 ( tiga ) orang dalam 1 ( satu ) kelompok dan perwakilan dari satu sekolah wajib ada 1 ( satu ) guru pendamping (LKIR & Essay Competition 2013 bisa jadi satu guru pendamping).
  5. Seorang pelajar tidak diperbolehkan menjadi anggota lebih dari 1 ( satu ) kelompok.
  6. Karya tulis ilmiah yang dikirimkan harus murni karya tulis ilmiah karya kelompok dan sebelumnya tidak boleh diikutkan pada KTI dan sejenisnya.
  7. Karya tulis ilmiah yang tidak memenuhi kriteria yang sesuai dengan yang tertera pada Ketentuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah 2013 akan di diskualifikasi.
  8. Hasil scan fotocopy kartu pelajar dan foto berwarna ukuran 3x4 dapat di upload melalui web
  9. Peserta wajib melampirkan hasil scan surat rekomendasi dari sekolah yang bersangkutan sebanyak 1 ( satu ) lembar untuk mengikuti KTI dengan cara diupload melalui web

Ketentuan Lomba Essay:
  1. Peserta lomba adalah siswa-siswi SMA / MA / SMK sederajat Negeri dan Swasta yang masih aktif.
  2. Tiap sekolah dapat mengirimkan lebih dari 1 ( satu ) karya essay dan maksimal dapat mengirimkan 5 ( lima ) karya essay.
  3. Masing-masing peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang disediakan melalui web
  4. Peserta adalah perorangan dan wajib ada 1 ( satu ) guru pendamping (LKIR & Essay Competition 2013 bisa jadi satu guru pendamping).
  5. Karya essay yang dikirimkan harus murni karya essay pribadi dan sebelumnya tidak pernah menjuarai pada Lomba Essay dan sejenisnya.
  6. Hasil scan fotocopy kartu pelajar dan foto berwarna ukuran 3x4 dapat di upload melalui web.
  7. Peserta wajib melampirkan hasil scan surat rekomendasi dari sekolah yang bersangkutan sebanyak 1 ( satu ) lembar untuk mengikuti Essay dengan cara diupload melalui web.

Jadwal Kegiatan:
Pendaftaran: 29 Juli-1 Oktober 2013 
Pengumuman Finalis: 7 Oktober 2013 
Grand Final (Persentasi): 12 Oktober 2013

Pendaftaran Lomba:
KTI: Rp. 90.000,-/team
Essay: Rp. 40.000,-/orang
Pembayaran dapat dilakukan melalui: Transfer Bank Negara Indonesia (BNI) kcp tanjung perak no. rek 0264839091 atas nama Rizky Hanim Fauzi atau datang langsung di sekretariat himatekk pada saat jam kuliah / jam kerja.

Hadiah dan Penghargaan:
KTI:
Juara 1: Rp. 1.500.000,- + Piala bergilir gubernur + Trophy + Sertifikat 
Juara 2: Rp. 1.000.000,- + Trophy + Sertifikat 
Juara 3: Rp. 500.000,- + Trophy + Sertifikat
Essay:
Juara 1: Rp. 700.000,- + Trophy + Sertifikat
Juara 2: Rp. 500.000.- + Trophy + Sertifikat
Juara 3: Rp. 300.000,- + Trophy + Sertifikat

Informasi:
Live - 085755956027
Cindy - 085655378026
Hanim - 081559868654
 
Read more ...

Rabu, 19 Juni 2013

Pembuatan Sabun

#KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD FULL VERSION (M. WORD)

BAB I
PENDAHULUAN
I.1        Latar Belakang
Dalam proses perkuliahan Ilmu Kimia Organik tidak luput dari proses pengaplikasian hasil teori dari permata kuliahan lewat praktikum Kimia Organik. Pembelajaran Praktikum Ilmu dasar Kimia Organik bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti bagaimana cara pengaplikasian dari hasil perkuliahan dari mata kuliah Kimia Organik . Dalam ilmu Kimia Organik dibagi menjadi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dalam materi makalah ini dijelaskan tentang penetapan nilai kadar suatu lemak yang termasuk penjelasan dari cabang kuantitatif.
Pada kimia organik kuantitatif percobaan yang dilakukan salah satunya adalah pembuatan sabun. Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci.

I.2.       Tujuan Praktikum
1.      Menunjukkan reaksi penyabunan pada proses pembuatan sabun di laboratorium.
2.      Menunjukkan beberapa sifat sabun berdasarkan percobaan yang dilakukan .

I.3.       Manfaat Praktikum
1.      Mengetahui reagen-reagen apa saja yang terkandung dalam proses pembuatan sabun .

2.      Mengetahui sifat bahan yang digunakan untuk kereaktifannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.     Secara Umum
Sabun merupakan hasil produk dari trigliserida dan NaOH yang mempunyai produk samping berupa gliserol. trigliserida merupakan ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Cara mendapatkan trigliserida adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang merupakan penyusun utamanya.cara pembuatan sabun adalah mencampurkan trigliserida dengan NaOH.reaksinya dinamakan reaksi penyabunan (saponifikasi)

Beberapa cara pembuatan sabun:
1.      Proses dingin
Pembuatan sabun dilakukan pada suhu biasa.pada proses ini reaksi penyabunan berjalan lambat.dan gliserol tidak dapat dipisahkan
2.      Proses panas
minyak terlebih dahulu dipanaskan hingga suhu 90 derajat celsius baru ditambahkan NaOH.pada  proses   ini reaksi berjalan cepat.tetapi pada proses ini gliserol tidak dapat dipisahkan
3.      Proses pendidihan
pada proses ini NaOH dan minyak dipanaskan bersama-sama. kemudian ditambahkan larutan garam misal NaCI untuk memisahkan gliserol
           Bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan sabun:
1.      Parfum
2.      Zat pewarna
3.      Zat aktif misal gel lidah buaya
(asuhanakseto, 2012)

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

II.1.1 Bahan Baku
Minyak/lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada temperatur ruang (± 28°C), sedangkan lemak akan berwujud padat.
Minyak tumbuhan maupun lemak hewan merupakan senyawa trigliserida. Trigliserida yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam lemak dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 18. Asam lemak dengan panjang rantai karbon kurang dari 12 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon lebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air.
Kandungan asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.

II.1.2   Jenis – Jenis Minyak dan Lemak
Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. Beberapa jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya:
1.      Tallow. Merupakan lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan daging sebagai hasil samping. Kualitas dari tallow ditentukan dari warna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak), kandungan FFA, bilangan saponifikasi, dan bilangan iodin. Tallow dengan kualitas baik biasanya digunakan dalam pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatan sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling banyak terdapat dalam tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0 %. Titer pada tallow umumnya di atas 40°C. Tallow dengan titer di bawah 40°C dikenal dengan nama grease.
2.      Lard. Merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti stearat (35 ~ 40%). Jika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah berbusa.

3.      Palm Oil (minyak kelapa sawit). Umumnya digunakan sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.

4.      Coconut Oil (minyak kelapa). Merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.

5.      Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit). Diperoleh dari biji kelapa sawit. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa.

6.      Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin). Merupakan minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalam minyak ini adalah stearin.

7.      Marine Oil. Berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku.

8.      Castor Oil (minyak jarak). Berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk membuat sabun transparan.

9.      Olive oil (minyak zaitun). Berasal dari ekstraksi buah zaitun. Minyak zaitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabun yang berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit.

10.  Campuran minyak dan lemak. Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. Minyak kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat yang saling melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. Kandungan stearat dan dan palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.
(Saepul Rohman , 2009)

II.2      Sifat-sifat bahan
1.      Etanol
Sifat
C2H5OH
46,07 g/mol
Penampilan
cairan tak berwarna
0,789 g/cm3
−114,3
78,4
Kelarutan dalam air
tercampur penuh
Keasaman (pKa)
15,9
1,200 cP (20 °C)
1,69 D (gas)

 

2.      Kerosin

·         Digunakan sebagai minyak lampu, bahan bakar memasak & untuk pemanasan,bahan bakar motor, dan untuk bahan pelarut insektisida & bitumen .
·         Warna : Water spirit (tidak berwarna), Prime spirit, Standar spirit
·         Sifat bakar nyala kerosin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
·         Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang.
·         Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
·         Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.
·         Minyak dalam lampu kerosin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
·         Sama seperti kadar belerang pada bensin.

3.      Minyak
·         Berasal dari tumbuhan kecuali minyak ikan.
·         Bersifat cair dengan viskositas tertentu.
·         Mempunyai banyak ikatan rangkap.
·         Merupakan bentuk ester yaitu trigliserida.
·         Bila di reaksikan dengan H2 akan di peroleh lemak.

(Anonim.2010)

4.      NaOH
·         Nama Sistematis Natrium Hidroksida.
·         Massa molar 39,9971 g/mol.
·         Densitas 2,1 g/cm³, padat .
·         Titik leleh 318 °C (591 K).
·         Titik didih 1390 °C (1663 K).
·         Kelarutan dalam air 111 g/100 ml (20 °C).
·         Kebasaan (pKb) -2,43 .
·         Pada  tekanan standar (25°C, 100 kPa).
(Anonim.2008)

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1     Bahan yang digunakan
1.      Minyak kelapa
2.      Etanol
3.      NaOH 10 M
4.      NaCl jenuh
5.      Kerosin
6.      CaSO4
7.      Fenolftalin

III.2     Alat yang digunakan
1.      Neraca analitik
2.      Water bath
3.      Cawan porselen
4.      Cawan penguapan
5.      Pipet tetes
6.      Sepatula
7.      Tabung reaksi 3 buah
8.      Kertas saring
9.      Corong
10.  Oven
11.  Gelas ukur 10 ml &  50 ml
12.  Gelas arloji
13.  Rak tabung reaksi
14.  Penjepit

III.3    Gambar alat

III.4     Prosedur percobaan
  1. Ambil 50 ml minyak kelapa dan masukkan kedalam cawan porselen .
  2. Tambahkan 50 ml etanol kedalam cawan yang telah berisi minyak kelapa .
  3. Tambahkan 30 ml larutan NaOH 10 M, sambil diaduk .
  4. Tutup cairan penguapan dengan kaca arloji.
  5. Panaskan campuran dalam cawan porselen.
  6. Teruskan penguapan sampai tidak berbau alkohol .
  7. Dinginkan dan amati apa yang terjadi .
  8. Kemudian tambahkan 200 ml larutan NaCl pekat kedalam cawan porselen, amati apa yang terjadi .
  9. Aduk campuran dengan baik, kemudian saring zat padat yang dihasilkan .  

DAFTAR PUSTAKA
(Anonim.2010.Etanol.http//www.chemistry.com/content.php?id=123 (Sabtu, 15 Juni 2013 12.30 WIB).
(Anonim.2010.Minyak.http//www.chemistry.com/content.php?id=123 (Sabtu, 15 Juni 2013 12.30 WIB).
(Anonim.2008.Natrium hidroksida.http//www.chemistry.com/content.php?id=342
(Sabtu , 15 Juni 2013 12.30 WIB)
(Anonim.2008.Kerosin.http//www.chemistry.com/content.php?id=342 (Sabtu, 15 Juni 2013 14.30 WIB).
(Buku petunjuk praktikum Kimia Organik,Fakultas Teknologi Industri.Tim Dosen Pembimbing UPN “Veteran” Jawa Timur).
(Saepul Rohman . 2009. http://majarimagazine.com/2009/07/bahan-pembuatan-sabun/
(
Sabtu, 15 Juni 2013  12.30 WIB).
(asuhankakseto . 2012. http://asuhankakseto.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-sabun.html (Sabtu, 15 Juni 2013 12.30 WIB).
Read more ...
Designed By Blogger Templates