Flag Counter

Breaking News

Sports

Technology

Life & Style

Business

Sabtu, 16 Februari 2013

Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Upaya mencegah pemanasan global :
1. Mengurangi pemakaian bahan-bakar fosil secara drastis
Bahan bakar fosil dianggap sebagai biang keladi global warming karena pembakarannya yang menghasilkan gas CO2. Salah satu yang dianggap bermasalah adalah mobil. Oleh karena itu, banyak organisasi-organisasi berbasis kelingkungan yang melarang penggunaan mobil.
2. Mengurangi deforestasi
Seperti telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, deforestasi atau perusakan hutan mengakibatkan terganggunya kemampuan hutan menyerap CO2 disamping meningkatnya kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor. Untuk itu perlu diupayakan untuk menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi).
3. Memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor
Semenjak tahun 1990-an, negara-negara di Eropa telah memberlakukan standar emisi kendaraan bermotor yang disebut Euro. Fungsinya adalah agar mobil-mobil yang beredar memiliki emisi gas buang yang kurang lebih sama. Konsekuensinya, kendaraan yang tidak memenuhi standar emisi yang berlaku diharuskan membayar pajak yang lebih besar. Hingga saat ini standar Euro IV telah diaplikasikan dan segera akan diganti dengan Euro V, sementara di Indonesia baru saja dimulai Euro II.
4. Memperbaiki kesadaran masyarakat akan sampah dan lingkungan
Seberapa hebat sebuah rencana penanggulangan global warming, tanpa didukung oleh masyarakat, semuanya adalah sia-sia. Mengapa? Karena masyarakatlah yang berperan secara aktif dalam menanggulangi efek rumah kaca. Tanpa peran serta masyarakat secara aktif mustahil efek rumah kaca dapat diminimalisir.
5. Mengusahakan penggunaan energi alternatif
Beberapa macam metode pemakaian energi akternatif telah diupayakan. Seperti pemakaian pemanas bertenaga matahari, minimalisir pemakaian listrik dan gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dalam industri otomotif, telah diperjualbelikan mobil-mobil dengan sistem fuel cell dan hybrid, seperti Toyota Prius, Honda FC-X, dan Honda Civic Hybrid. Sekarang ini tengah dicoba pengablikasian BBM campuran E-85 atau etanol 85, yang artinya 85% etanol dan 15% bensin biasa.
6. Sanksi emisi
Sesuai dengan isi Kyoto Protocol, bahwa negara-negara maju yang menghasilkan emisi lebih tinggi dari kuota diwajibkan membayar denda yang kemudian akan disalurkan ke negara-negara dunia ketiga demi pembangunan infratruktur mereka. Di satu sisi, cara ini baik, karena dapat menyadarkan negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat untuk menjaga jumlah emisi yang dibuang ke alam. Namun di sisi lain, jika negara tersebut kaya dan egois, maka mereka hanya membayar denda tanpa peduli dan berusaha mengurangi tingkat emisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah sesuai etika yang saudara miliki

Designed By Blogger Templates