PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam proses
perkuliahan Ilmu Kimia Organik tidak luput dari proses pengaplikasian hasil teori
dari permata kuliahan lewat praktikum Kimia Organik. Pembelajaran Praktikum
Ilmu dasar Kimia Organik bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti bagaimana cara
pengaplikasian dari hasil perkuliahan dari mata kuliah Kimia Organik . Dalam
ilmu Kimia Organik dibagi menjadi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dalam
materi makalah ini dijelaskan tentang penetapan nilai kadar suatu lemak yang
termasuk penjelasan dari cabang kuantitatif. Bagaimana cara pengidentifikasi
kadar lemak .
Lemak
secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut
adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak
mengeluarkan
hormon
leptin
dan resistin
yang berperan dalam sistem kekebalan,
hormon sitokina
yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh
jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina,
antara lain kemerin,
interleukin-6,
plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin,
dan hormon metabolik seperti adiponektin
dan hormon adipokinetik
(Akh).
I.2 Tujuan Praktikum
- Untuk menentukan kadar lemak dari suatu bahan.
- Untuk mengetahui berapa persen kadar minyak yang diperoleh.
- Untuk mempelajari reaksi kimia dari lemak serta penggunaannya untuk identifikasi senyawa.
- Mengetahui nilai kadar lemak dari suatu zat.
- Menganalisis kadar lemak
I.3
Manfaat Praktikum
- Mengetahui sifat bahan yang digunakan untuk kereaktifannya.
- Mengetahui bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam suatu larutan.
- Bisa mengaplikasikan proses perhitungan dalam kebutuhan larutan yang dipakai.
- Mengetahui kadar lemak secara rinci yang terkandung dalam suatu bahan .
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1 Secara umum
Lemak minyak banyak dijumpai
pada tanaman atau hewan. Bahan organik ini bersifat tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organik atau solvent seperti: petroleum ether,
dietyl ether, normal hexana, chloroform, carbon tetra clorida dsb.
Ditinjau dari struktur kimianya, semua gugus OH dari gliserol sudah
diesterkan sehingga lemak atau minyak disebut sebagai Trigliserida .
Trigliserida ini
terbagi dua :
1.
Homo Trigliserida
Disebut demikian karena hanya memiliki satu macam asam lemak yang
bergabung dengan gliserol .
2.
Hetero Trigliserida
Disebut demikian karena terdapat 2 atau 3 asam lemak yang berbeda
bergabung dengan gliserol.
Istilah fat (lemak) biasanya digunakan untuk trigliserida yang
berbentuk padat atau lebih tepatnya semi padat pada suhu kamar sedang istilah
minyak (oil) digunakan untuk trigliserida yang pada suhu kamar berbentuk cair.
Ada berbagai cara untuk mengambil minyak atau lemak dari biji-bijian
atau jaringan hewan .Cara tersebut antara lain :
1.
Cara Pressing (Penekanan)
2.
Cara Solvent Extraction
Sudah tentu penggunaan salah satu metode tersebut berdasarkan
efisiensinya. Disamping itu lemak atau minyak dapat diperoleh secara sintetis
yaitu dengan mereaksikan asam lemak dengan gliserol .
(Buku petunjuk praktikum Kimia Organik).
Lemak merujuk pada sekelompok
besar molekul-molekul alam yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut
di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida,
fosfolipid, glikolipid,
terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan
bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair,
yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak
mengeluarkan hormon leptin
dan resistin
yang berperan dalam sistem
kekebalan, hormon sitokina
yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh
jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina,
Sifat
dan Ciri ciri
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur
karbon (-CH2-CH2-CH2) maka lemak mempunyai
sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut
di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik
seperti: eter, Chloroform, atau benzol.
Fungsi
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:
1.
Menjadi cadangan energi dalam
bentuk sel lemak.
1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule
atau 9,3 kcal.
2.
Lemak mempunyai fungsi selular
dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat
dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel.
3.
Menopang fungsi senyawa organik sebagai
penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid
hormon dan kelenjar empedu.
4.
Menjadi suspensi bagi vitamin
A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
5.
Berfungsi sebagai penahan
goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang
kurang bersahabat.
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan
komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.
- Lemak
tidak jenuh tunggal. Bisa diperoleh dari olive oil, minyak
kacang, canola oil,
alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Lemak
tidak jenuh ganda. Bisa diperoleh dari minyak sayur,
kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Asam
lemak omega-3. Bisa diperoleh dari ikan seperti salmon
dan mackerel, biji rami, minyak rami dan kenari.
- Lemak
berbahaya. Lemak jenuh dan lemak trans merupakan jenis
lemak yang kurang sehat. Lemak ini bisa meningkatkan risiko penyakit
jantung dengan cara meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol
jahat LDL. Kolesterol yang kita peroleh dari makanan pada dasarnya tidak
sama dengan lemak, tapi kolesterol ini ditemukan pada makanan hewani.
Asupan kolesterol dari diet ini akan meningkatkan kadar kolesterol. Tapi,
peningkatan ini tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan lemak jenuh
dan lemak trans.
- Lemak jenuh. Terdapat pada produk-produk
hewan (seperti daging, unggas, makanan laut, telur, produk-produk susu,
serta mentega) dan minyak kelapa.
- Lemak trans. Terdapat pada minyak sayur yang dihidrogenasi, produk-produk
bakaran (seperti crackers dan
kue), serta makanan yang digoreng.
- Kolesterol dari
makanan. Terdapat pada produk-produk hewan
(seperti daging, unggas, makanan laut, telur, produk-produk susu, serta
mentega).
- Batasan asupan lemak
harian. Berdasarkan rekomendasi dari U.S. Department of Agriculture (USDA) dan the Department of Health and Human Services (HHS), seperti
yang dikutip situs mayo clinic,
asupan lemak tidak boleh melebihi 35% dari total kalori harian Anda.
Artinya, jika Anda mengikuti diet 1800 kalori dalam sehari, asupan lemak
Anda tidak boleh lebih dari 70 gram/hari.(Caranya: kalikan 1.800 dengan
0.35 untuk mendapatkan 630 kalori, dan dibagi dengan 9, jumlah kalori per
gram lemak, untuk mendapatkan 70 gram total lemak). Anda juga harus ingat,
ini merupakan batasan maksimum. Selain itu, sebagian besar dari lemak ini
sebaiknya berasal dari sumber lemak tidak jenuh tunggal dan ganda. Menurut
USDA dan HHS, batas lemak jenuh sebaiknya kurang dari 10% dari total
kalori harian dan kolesterol kurang dari 300 miligram sehari.
- Tips memilih lemak
terbaik. Batasi asupan lemak
dalam diet Anda tapi jangan coba untuk menghilangkan lemak sepenuhnya.
Fokuslah dalam mengurangi makanan yang kaya lemak jenuh, lemak trans dan
kolesterol. Sebaliknya pilihlah lebih banyak makanan yang mengandung
lemak-lemak tidak jenuh. Anda bisa mempertimbangkan cara berikut saat
memilih:
Lebih baik mengganti mentega dengan olive oil
Gunakan olive oil saat
membuat salad tapi ada baiknya menggunakan canola
oil saat memanggang. Lebih baik memilih segenggam penuh kacang sebagai snack daripada kripik kentang atau crackers hasil olahan lainnya. Lebih baik
menambahkan alpukat ke dalam sandwich
Anda dibandingkan keju. Lebih baik mengonsumsi ikan seperti salmon dan mackerel yang kaya
lemak tidak jenuh tunggal dan omega-3, dibandingkan daging.
(Anonim.
2010 )
II.2 Sifat-sifat bahan
- Dietil
Eter
- Rumus molekul C4H10O, C2H5OC2H5
- Massa molar 74.12
g/mol
- Penampilan jernih,
cairan tak berwarna
- Densitas 0.7134
g/cm³, cair
- Titik lebur −116.3
°C (156.85 K)
- Titik didih 34.6
°C (307.75 K)
- Kelarutan dalam air 6.9 g/100 ml (20 °C)
- Viskositas 0.224
cP at 25 ° C
- Petroleum ether
- Penampilan Jelas,
cairan tak berwarna.
- Bau Bensin atau minyak tanah.
- Kelarutan Larut dalam air.
- Berat Jenis ,60-0,75 %
- Volalitas oleh volume @ 21C (70F)
- Densitas (Air = 1) 2,5
g/cm3
- Tekanan uap (mmHg) 40 @ 20
derajat Celcius (68F)
(Anonim.
2010)
- Heksana
- Rumus kimia C6H14
- Massa molar 86.18 g mol−1
- Penampilan Cairan tidak berwarna
- Densitas 0.6548 g/mL
- Kelarutan dalam air 13 mg/L at 20°C[1]
- Viskositas 0.294 cP
(Riepel, Norman . 2009)
BAB III
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
III.1 Bahan yang
digunakan
v Bahan yang mengandung lemak ( biji-bijian )
v Petroleum ether
v Hexana
v Dietil
eter
III.2 Alat yang digunakan
1. Alat distilasi
a)
Erlenmeyer
b)
Kondensor tegak
c)
Bunsen
d)
Termometer
e)
Labu leher tiga
f)
Kaki tiga
g)
Statif
h)
Adapter
- Neraca analitis
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Sepatula
6. Soxhlet
7. Oven
8. Cawan porselen
9. Kertas saring
III.3 Gambar dan susunan alat
Alat distilasi Sepatula Gelas ukur
Cawan porselen Neraca analitis Pipet
tetes
Soxhlet Oven
Kertas saring
III.4 Prosedur praktikum
1.
Sampel yang sudah dihaluskan,
ditimbang 2 (x) gram.
2. Sampel kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel). Pelarut yang
digunakan adalah hexane dengan titik didih 60 – 80 o C. Hexana
digunakan karena lemak larut dalam pelarut organik.
3.
Thimble
(selongsong) yang sudah terisi sampel dimasukkan ke dalam soxhet
4.
Soxhlet
disambungkkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta
kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin
dijalankan dan alat ekstrasi lemak mulai dipanaskan. Ketika pelarut didihkan,
uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang
dialirkan melewati bagian luar condensor mengembunkan uap pelarut sehingga
kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Prinsip ini merupakan prinsip
kondensasi. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul
dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi sari akan dialirkan lewat
sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai
refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 2 jam
5.
Petroleum
ether yang telah mengandung ekstrak lemak dan minyak dipindahkan ke dalam botol
timbang yang bersih dan diketahui beratnya kemudian uapkan dengan pemanas air
sampai agak pekat. Teruskan pengeringan dalam oven 100 o C sampai
berat konstan.
6.
Setelah
kering, dingkankan dan timbang. Berat residu dalam botol timbang dinyatakan
sebagai berat lemak dan minya.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Feseenden dan
fessenden.1997.Dasar-Dasar Kimia Organik.Jakarta: Bina Rupa Aksara).
- Buku petunjuk praktikum Kimia Organik,Fakultas Teknologi Industri.Tim Dosen Pembimbing UPN “Veteran” Jawa Timur).
- Anonim. 2010. Lemak. http:// www.info-sehat.com/ content.php?id=461 Senin, 27 Mei 2013 07.00 WIB).
- Anonim. 2010. Petroleum ether. http:// www.info-sehat.com/ content.php?id=461 (Senin, 27 Mei 2013 06.30 WIB).
- Riepel , Norman . 2009. Petroleum ether. http://id.wikipedia.org/wiki/Dietil_eter (Senin, 27 Mei 2013 07.30 WIB).
- Anonim. 2009. Petroleum ether. http://id.wikipedia.org/wiki/Heksana
(Senin, 27 Mei 2013 07.40
WIB).